Teknologi

Batu Kumbung Sebagai Alternatif Material Bangunan

Dalam bidang konstruksi manusia melakukan banyak inovasi dan mencoba mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan manusia, salah satunya pada material bahan bangunan.

Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia menyebbakan peningkatan kebutuhan terhadap rumah tinggal. Tak terkecuali penggunaan material. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia menggunakan alternatif material seperti batu kumbung. 

Batu kumbung

Batu kumbung atau batu putih adalah batuan dari endapan kapur yang ditambang dari pegunungan kapur. Batu ini dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, diantaranya Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Bangkalan, dan Pamekasan.

Batu dengan rumus kimia CaMg (CO3)2 ini memiliki kandungan mineral batu kapur yaitu sekitar 95% Calcilite, 3% Dolomite, dan 2% mineral lempung. Batu kumbung memiliki tegangan runtuh batuan sedimen kapur yang bervariasi dari 20 - 100 Mpa dan kekuatan menahan beban berkisar antara 0,5 - 4 Mpa.

Sebagian masyarakat di daerah tertentu sudah mulai memanfaatkan batu kumbung untuk membuat dinding atau pondasi.  Ukuran batu kumbung menyesuaikan fungsinya. Batu kumbung untuk dinding memiliki ukuran 20 x 10 x 8 cm, sedangkan untuk pondasi berukuran 24 x 25 x 48 cm.

Masyarakat menilai bahwa batu kumbung ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan batu bata, batako, maupun batu kali. Namun, setiap material bangunan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, berikut penjelasannya

Kelebihan Batu Kumbung

  1. Memiliki sifat kuat tekan, kuat tarik dan kuat geser lebih besar daripada batu bata dan batako
  2. Memiliki kepadatan yang lebih besar daripada batu bata dan batako seingga tidak mudah keropos
  3. Dapat memperlambat panas masuk ke dalam bangunan dan memperlambat dingin yang keluar bangunan pada malam hari
  4. Tidak mudah keropos oleh air asin jika digunakan di daerah pantai atau lahan berair asin
  5. Pilihan ukuran yang beragam
  6. Ukuran yang lebih besar dibandingkan batu bata dan batako. 
  7. Termasuk material yang ekonomis dan mudah didapatkan

Kekurangan batu kumbung

  1. Penggunaan batu kumbung kurang baik sebagai bahan fondasi karena bentuknya yang kotak dan rapi sehingga tidak sekuat batu pecah. Bentunya tidak beratturan yang memiliki keterikatan juat juga saling menahan dan mengatisipasi beban yang berasal dari kolom. 
  2. Batu kumbung merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. 
  3. Permukaan batu kumbung yang halus lebih sulit merekatkan plesteran atau spesi di antara pasangan batu

Meskipun batu kumbung cukup kuat untuk fondasi, namun masyaakat juga perlu mengecek kualitas dari material sebelum digunakan.

Cara untuk mengetahui kualitas batu kumbung adalah dengan menusuk batu tersebut dengan besi atau kayu yang keras dan tidak mudah patah. Jika saat ditusuk tidak tertancap maka batu tersebut memiliki kualitas yang baik. Jika batu tersebut dapat ditusuk oleh kayu atau besi maka batu kumbung tersebut kurang berkualitas dan mudah patah.

Batu kumbung ini bisa didapatkan di toko bangunan. Harga jualnya bervariasi berkisar 5.000 - 7.500 rupiah dan untuk fondasi  harganya berkisar 9.000 - 10.500 rupiah.

Saat ini batu kumbung baru dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah tertentu. Namun, tidak menutup kemungkinan batu kumbung ini akan menjadi alternatif material bangunan dikemudian hari.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait